Sunday, 1 October 2017

MATERI DAN SOAL SIFAT-SIFAT PENCERMINAN BANGUN DATAR



Pada pembahasan ini kita akan mempelajari sifat-sifat pencerminan bangun datar. Dari ilustrasi di atas, kita dapat memperoleh sifat-sifat pencerminan sebagai berikut:
1.      Objek dan bayangannya selalu sama.
2.      Jarak setiap titik pada objek dan cermin sama dengan jarak setiap titik pada bayangan dan cermin, s = s’.
3.      Tinggi objek sama dengan tinggi bayangannya, h = h’.
4.      Garis yang menghubungkan titik pada objek dengan titik pada bayangannya selalu tegak lurus dengan cermin.
Selanjutnya, perhatikan contoh pencerminan bangun datar berikut!




Sesuai dengan sifat pencerminan, kita dapat memperoleh hal-hal sebagai berikut:
1.      Segitiga ABC kongruen dengan segitiga A’B’C’, akibat dari pernyataan ini, luas segitiga ABC sama dengan luas segitiga A’B’C’.
2.      CP = C’PAQ = A’Q, dan BR = B’R. Atau dengan kata lain, jarak titik sudut segitiga ABC ke cermin sama dengan jarak titik sudut A’B’C’ ke cermin.
3.      Tinggi segitiga ABC sama dengan tinggi segitiga A’B’C’.
4.      Ruas garis AA’BB’, dan CC’ semuanya tegak lurus dengan cermin, yaitu garis PR.
Melukis Bayangan Hasil Pencerminan Suatu Bangun Datar
Selanjutnya mari kita berlatih untuk melukis bayangan dari bangun datar tertentu. Tentunya, kita harus menggunakan sifat-sifat dari pencerminan untuk melukis bayangan tersebut.
Diberikan suatu belah ketupat PQRS seperti gambar di bawah. Tentukan bayangan dari belah ketupat tersebut apabila dicerminkan terhadap garis a!
 

Perhatikan bahwa grid horizontal yang ada tegak lurus dengan garis a. Bayangan titik P, yaitu P’, tentunya segaris dengan titik P. Jarak titik P ke garis a adalah 11 satuan ke kiri. Akibatnya jarak titik P’ dengan cermin adalah 11 satuan ke kanan. Hal ini juga berlaku untuk titik-titik Q’R’, dan S’ yang secara berturut-turut merupakan bayangan dari titik-titik QR, dan S. Titik Q’ akan segaris dengan titik Q dan berjarak 2 satuan ke kanan. Titik R’ akan segaris dengan titik R dan berjarak 4 satuan ke kanan. Sedangkan titik S’ akan segaris dengan S dan berjarak 13 satuan ke kanan.
Setelah ketemu posisi dari titik-titik P’Q’R’ dan S’, hubungkan keempat titik tersebut dengan ruas garis sehingga akan terbentuk belah ketupat P’Q’R’S’ yang merupakan bayangan dari belah ketupat PQRS. Berikut ini gambar dari belah ketupat PQRS dan bayangannya.


Selain dengan cara di atas, kita juga dapat melukis bayangan dari suatu objek dengan menggunakan simetri lipat. Garis pencerminan akan menjadi sumbu simetri jika kita menggunakan cara tersebut.
Berikut ini ilustrasi untuk melukis bayangan dari suatu objek dengan menggunakan simetri lipat.
  

Langkah pertama, kamu harus melukis objek yang akan ditentukan bayangannya dan garis pencerminannya pada kertas. Setelah itu, lipatlah kertas tersebut menurut garis pencerminannya. Jiplaklah objek pada sisi kertas yang lainnya. Terakhir, buka kembali kertas tersebut. Hasil jiplakan tersebut merupakan bayangan dari objek yang dimaksud.



Soal :
1.      Tentukan bayangan garis y = 3x – 5 oleh translasi T (-2, 1)!
a.       y = 2x + 2
b.      y = 2x - 2
c.       y = 3x + 2
d.      y = 3x - 2
e.       y = 2x + 3
 
PEMBAHASAN 


2.    Bayangan titik A oleh refleksi terhadap titik (1, -2) adalah titik A’(3, 5). Tentukan koordinat titik A!
a.       A(1, 9)
b.      A(1, 1)
c.       A(-9, 1)
d.      A(-1, -9)
e.       A(9, 1)
Pembahasan :
x’ = 2 – x  ó x = 2 – x’
y’ = -4 – y ó y = -4 – y’
x = 2 – 3 = -1
y = -4 – 5 = -9             Jadi A(-1, -9)
3.      Tentukan bayangan garis 2x – y = 5 apabila dicerminkan terhadap garis x = -1!
a.       2x + y + 9 = 0
b.      x + 2y + 9 = 0
c.       x + y - 9 = 0
d.      2x - y + 9 = 0
e.       2x + y - 9 = 0
Pembahasan :
(x, y) ó (2a – x, y)
x’ = 2(-1) – x ó x’ = -2 – x
y’ = y
2(-2 – x’) – y’ = 5
-y – 2x’ – y’ = 5
2x’ + y’ + 9 = 0                       Jadi bayangan 2x + y + 9 = 0
4.      Tentukan bayangan garis 2x – y = 5 apabila dicerminkan terhadap garis y = -x!
a.       x – 2y + 5 = 0
b.      x + 2y – 5 = 0
c.       x – 2y – 5 = 0
d.      2x – 2y – 5 = 0
e.       2x – 2y + 5 = 0
Pembahasan :
(x, y) ó (-y, -x)
x’ = -y , y’ = -x
2(-y’) – (-x’) = 5
x’ – 2y’ – 5 = 0                                   Jadi bayangan x – 2y – 5 = 0

5.      Tentukan bayangan garis y = 5x + 4 oleh rotasi R(O, -90)!
a.       x - 5y – 4 = 0
b.      x + 5y + 4 = 0
c.       5x + 5y – 4 = 0
d.      5x - 5y – 4 = 0
e.       x + 5y – 4 = 0
Pembahasan :
(x, y) ó (y, -x)
x’ = y  ,   y’ = -x
x’ = 5(-y’) + 4
x’ + 5y’ – 4 = 0                       Jadi bayangan x + 5y – 4 = 0
6.      Tentukan bayangan titik (-2, 8) oleh  rotasi R(O, 135)!
a.       (-3√2, -5√2)
b.      (3√2, 5√2)
c.       (-3√2,-5√2)
d.      (3√2, 5√2)
e.       (-3√2, 5√2)
Pembahasan :



No comments:

Post a Comment

NASKAH DRAMA BAHASA JAWA ANDE ANDE LUMUT

Naskah Drama Ande-Ande Lumut 1.  Tema   : Golek Garwa 2.  Cerita apa  : Ande-ande Lumut 3 .  Ceritane kaya piye   : Panji Asmar...