Kepemimpinan
Menyambung
ARTIKEL KEPEMIMPINAN Tips Menjadi Pemimpin Handal 03, tips (berupa cerita biar
gampang diingat ) yang satu ini layak
untuk dipertimbangkan untuk MENUNJANG KEPEMIMPINAN anda.
Alkisah
…. Perusahaan mobil ternama “Ford” pimpinan Henry Ford pernah mendatangkan
accounting public untuk meng-audit perusahaannya. Setelah semua pekerjaan
auditing selesai, sang accounting pun melaporkan hasilnya kepada Henry. “Semua
tidak ada masalah Pak Henry, cuman ada satu hal yang mengganjal pikiran saya
semenjak saya datang kesini sampai sekarang” kata sang akuntan. “Apa yang
membuatmu risau???” tanya Henry.
“Ada
seorang karyawan (sebut saja jimgun) anda (sambil menunjuk kearah sebuah kantor
di pojok ruangan) yang dari tadi kerjanya hanya duduk santai dengan kaki
diletakkan diatas meja, menurut saya: ini adalah suatu pemborosan uang, tenaga,
waktu, dan lain-lain dari perusahaan Ford. Saran saya, orang seperti ini
sebaiknya dipecat saja.” jawab sang akuntan.
Beginilah
kira-kira reaksi Henry Ford menanggapi komentar sang akuntan :
“Ford
pernah mendapatkan laba yang sangat besar karena inovasi dan ide yang sangat
kreatif dari jimgun, dan saya kira saat mendapatkan inovasi / ide tersebut,
kurang lebih seperti inilah posisi jimgun dulu“
Sumber
Cerita : Anthony de Mello (Doa Sang Katak Jilid 1)
Moral
dari Cerita : Sebagai Pemimpin yang handal, sangat diharamkan dalam
KEPEMIMPINAN jika seorang staf (apapun jabatannya) dengan sengaja / tidak,
dibatasi hak/kewajibannya. Biarkanlah mereka bebas hidup dalam inovasi dan ide
yang kreatif. Hal ini didukung pula oleh pendapat pakar bisnis Tanadi Santoso
(pengisi rubrik bisnis disalah satu koran swasta di Surabaya) bahwa dari
lelucon / bercanda / bermain bersama / berpergian bersama antar staf / pimpinan
akan muncul ide-ide gila yang inovatif dan kreatif. (Sumber Koran Radar
Surabaya, 21/22 Mei 2007 rubrik Business
Wisdom – Halaman 5 Bagian Bawah)
Tapi
kebebasan tetap ada batasannya right .
So, semua kembali ke laptop anda sebagai seorang PEMIMPIN.
Salam,
ISO
Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman, ahli pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang
ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan pengajaran/instruksi.
Ciri-ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan
orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat
atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang
pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno,
Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti
itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan.
Ciri-ciri pemimpin berkarakter
Sebagai berikut:
1.
Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan
kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.
2.
Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3.
Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman
dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan
penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4.
Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam
situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki
kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional
keilmuan dalam jabatannya.
6.
Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan
mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
7. Memiliki
kemampuan berkomunikasi, semangat " team work ", kreatif, percaya
diri, inovatif dan mobilitas.
Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan
:
1. Gaya
Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis /
Democratic
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas /
Laissez Faire
Pemimpin
jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang
ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Ciri-Ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan
orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat
atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang
pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno,
Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti
itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan
yang mereka inginkan.
Kepemimpinan Yang Efektif
Barangkali
pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah
menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan.[4] Terdapat
nasihat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih
(kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus
diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu
tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita),
kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih
kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik
(temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan
(jangan tanya). Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata
pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas
oleh sebuah buku. Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya
dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah
berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara
jelas dan nyata.
Kepemimpinan Karismatik
Max
Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan
karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang
berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai
"suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang
kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural,
manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini
tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang
bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap
sebagai seorang pemimpin.
No comments:
Post a Comment